Proposal Adalah : Pengertian, Tujuan, Struktur, Jenis (Lengkap)

Apa yang dimaksud dengan proposal? Proposal merupakan sebuah tulisan dengan tujuan untuk menjelaskan rancangan atau rencana suatu kegiatan kepada pembaca, supaya mereka paham mengenai kegiatan tersebut dengan detail dan jelas.

Bisa dikatakan juga bahwa proposal adalah usulan tertulis yang ditujukan kepada pihak yang berkaitan dengan kegiatan tertentu. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai pengertian proposal, tujuan proposal, fungsi proposal, manfaat proposal, ciri-ciri proposal, jenis-jenis proposal, struktur dan sistematika proposal, serta kaidah kebahasaan proposal. Cermati ulasan di bawah ini !

Pengertian Proposal, Tujuan, Manfaat, Ciri, Struktur, Jenis Proposal


Proposal Adalah : Pengertian, Tujuan, Struktur, Jenis (Lengkap)

Dalam sebuah rencana pekerjaan atau rancangan kegiatan pastinya terdapat sebuah proposal untuk menjadi acuan dan pedoman demi lancarnya kegiatan.


A. Pengertian Proposal 

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.

Pada dasarnya, kata proposal berasal dari bahasa inggris "to propose" yang memiliki arti "mengajukan". Berikut ini merupakan beberapa pandangan ahli mengenai definisi proposal, diantaranya sebagai berikut :

Definisi proposal menurut para ahli

1. Menurut Keraf (2001:302)

Proposal merupakan sebuah permintaan atau saran kepada seseorang atau pihak guna melakukan atau mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.

2. Menurut Rieefky

Proposal yaitu sebuah rancangan kegiatan yang akan dibuat atau diselenggarakan dalam bentuk formal dan standar.

3. Menurut Jay (2006:1)

Proposal yakni alat untuk membantu memanagemen standar supaya manajemen dapat berfungsi secara efektif dan efisien.

4. Menurut Hadi

Proposal merupakan sebuah usulan yang terstruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar perusahaan, lembaga, usulan kegiatan tersebut sampai pada pemecahan masalah.

5. Menurut Hasnun Anwar (2004:73)

Proposal merupakan rencana atau rancangan yang disusun untuk kegiatan atau acara tertentu.

Kesimpulan :
Dengan melihat beberapa pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa :

Proposal adalah sebuah rencana atau rancangan kegiatan tau kerja yang disusun secara sistematis dan detail sesuai standar oleh seseorang ataupun peneliti untuk diajukan kepada pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan ataupun bantuan dalam sebuah kegiatan atau penelitian.

B. Syarat-Syarat Menyusun Proposal

Saat menyusun sebuah proposal, terdapat beberapa syarat-syaratnya yang harus terpenuhi. Diantaranya sebagai berikut :
  • Memiliki struktur ataupun logika yang jelas dan mudah untuk dimengerti oleh pihak yang bersangkutan.
  • Hasil dari kerja, penelitian, ataupun kegiatan tersebut harus terstruktur.
  • Rumusan atau rancangan kegiatan, kerja, penelitian harus ditulis secara rinci dan harus benar-benar dapat untuk dikerjakan atau dilaksanakan. 
  • Jika terdapat anggaran dana, maka dana tersebut harus realistis sesuai dengan kegiatan, kerja, penelitian tersebut.

C. Tujuan Proposal

Proposal merupakan rancangan kerja atau kegiatan secara detail dan sistematis. Oleh karena itu, proposal memiliki tujuan sebagai acuan dan pedoman dari sebuah pelaksanaan kegiatan. Proposal akan menjadi gambaran umum dari rancangan kerja atau kegiatan sehingga maksud atau tujuan akhir akan sesuai dengan rancangan di awal pelaksanaan.

Baca juga : Jenis-Jenis Surat beserta Ciri-Ciri, Fungsi & Penjelasan (Lengkap)

Selain itu suatu pihak membuat proposal, memiliki tujuan sebagai berikut :
  • Untuk mendapatkan persetujuan ataupun dukungan.
  • Untuk mendapatkan bantuan anggaran dana kegiatan, kerja, ataupun penelitian tertentu.
  • Untuk mendapatkan izin untuk melaksanakan atau menyelenggarakan kegiatan, kerja, ataupun penelitian tertentu.

D. Fungsi Proposal

Selain tujuan di atas, proposal juga memiliki beberapa fungsi. Diantaranya sebagai berikut :
  • Untuk melaksanakan sebuah penelitian yang berhubungan dengan budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. 
  • Untuk perizinan dalam mendirikan sebuah usaha tertentu.
  • Untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga. 
  • Untuk merealisasikan acara atau kegiatan, misalnya seperti acara seminar, acara pameran, perlombaan, pelatihan, dan lainnya. 

E. Manfaat Proposal 

Manfaat dari proposal diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Menjadi rancangan atau rencana yang mengarahkan panitia atau pihak dalam melaksanakan kegiatan tertentu.
  • Dapat menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak yang bermaksud ingin mengetahui kegiatan tersebut.
  • Dapat meyakinkan para sponsor ataupun donatur supaya mereka memberikan dukungan material maupun finansial untuk mewujudkan kegiatan yang dirancang.

F. Ciri-Ciri Proposal

Ciri-ciri dari proposal yaitu :
  • Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan, kerja, ataupun penelitian yang akan dilakukan. 
  • Proposal biasanya sebagai pemberitahu pertama kepada pihak terkait mengenai akan diadakannya kegiatan, kerta, atau penelitian.
  • Di dalamnya berisi tujuan dan latar belakang acara.
  • Proposal berupa lembaran yang dijilid untuk diserahkan kepada pihak terkait sebagai pemberitahuan mengenai sebuah acara. 

G. Jenis-jenis proposal

Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis proposal. Secara umum, jenis proposal bisa dibedakan berdasarkan isi dan tujuan maupun format penulisan proposal. Untuk lebih detail mengenai jenis-jenis proposal, cermati ulasan di bawah ini !
  • Jenis-jenis proposal berdasarkan tujuannya
Proposal berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu proposal kegiatan, proposal usaha atau bisnis, proposal penelitian, dan proposal proyek.

1. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan merupakan proposal yang memiliki tujuan untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan. Proposal kegiatan menjadi salah satu proposal yang umum dibuat, baik secara kelompok maupun individu. Dengan adanya proposal kegiatan ini, maka akan membantu dalam menyusun rencana program kegiatan yang akan diadakan.

Contoh proposal kegiatan :
- Proposal perayaan Hari Ulang Tahun Sekolah
- Proposal kegiatan pameran
- Proposal pelaksanaan Lomba Agustusan

2. Proposal Usaha atau Bisnis

Proposal usaha atau bisnis adalah proposal yang berkaitan dengan dunia usaha atau bisnis dan rencana kerja, baik secara kelompok maupun secara perorangan. Proposal bisnis memiliki bertujuan sebagai gambaran usaha yang akan dikerjakan oleh investor atau pihak yang bekerja sama.

Contoh proposal bisnis atau usaha :
- Proposal kerja sama antara perusahaan
- Proposal pendirian tempat usaha
- Proposal peminjaman dana usaha

3. Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah jenis proposal yang digunakan dalam bidang akademisi, seperti penelitian untuk tugas akhir, skripsi, tesis, dal lainnya. Proposal penelitian ini diajukan untuk melakukan penelitian dan riset mengenai topik sekitar ilmu pengetahuan. Proposal penelitian dapat berupa penelitian pengembangan, penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

Contoh proposal penelitian :
- Proposan penelitian riset pengembangan
- Proposal penelitian untuk laporan
- Proposal penelitian untuk skripsi
- Proposan penelitian untuk tesis

4. Proposal Proyek

Proposal proyek yaitu proposal yang memiliki berkaitan erat dengan dunia pekerjaan yang didalaminya berisi serangkaian rencana usaha ataupun komersil.

Proposal proyek hampir mirip dengan proposal usaha. Sehingga proposal proyek juga memiliki ketertarikan dengan dunia bisnis. Hanya saja pada proposal proyek lebih memfokuskan pada sebuah proyek bisnis, proposal pengajuan pembangunan, dan sejenisnya.

Contoh proposal proyek :
- Proposal proyek pembangunan jembatan
- Proposal proyek pembangunan jalan
- Proposal proyek izin pendirian bangunan
- Proposal proyek izin pertambangan
  • Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Formatnya
Proposal berdasarkan firmannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu proposal formal, proposal semi formal, dan proposal non formal.

1. Proposal formal

Proposal Formal yaitu jenis proposal yang baku dan resmi. Proposal ini di dalamnya menampilkan tiga bagian utama berupa pendahuluan, isi, dan data pelengkap proposal. Berikut penjelasannya :

Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan di dalamnya terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, permohonan atau pengesahan.

Isi
Pada bagian isi di dalamnya terdapat latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, pemikiran dasar atau anggapan, metode penelitian, fasilitas, keuntungan, kerugian, waktu, anggaran atau dana, dan lainnya.

Penutup
Pada bagian penutup di dalamnya berisikan daftar pustaka, lampiran, dan lainnya.

2. Proposal Semi Formal

Proposal semi formal ialah proposal memiliki kelengkapan tidak selengkap dari proposal formal, namun masih menggunakan format yang bersifat baku.

3. Proposal non formal

Proposal non formal merupakan jenis proposal yang tidak terlalu resmi dan baku. Pada umumnya disampaikan dengan bentuk surat ataupun memorandum. Biasanya proposal non formal berisi permasalahan, saran, permohonan, dan pemecahan masalah.

I. Struktur proposal 

Struktur dan sistematika proposal bersifat fleksibel, artinya bergantung pada kepentingan atau jelis kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu, pihak-pihak yang dituju pun mempunyai struktur dan sistematika proposal yang berbeda-beda.

Namun, pada umumnya berikut ini adalah bagian-bagian yang seharusnya ada dalam proposal. Diantaranya yaitu :

1. Latar Belakang

Di bagian inilah berisi tentang hal atau keadaan yang melatarbelakangi atau menyebabkan sebuah kegiatan, kerja atau penelitian untuk dilaksanakan. Misalnya kegiatan kesehatan bagi penduduk desa, maka latar belakang yang kita kemukakan adalah mengenai terjangkitnya penyakit menular dan lainnya.

2. Masalah dan Tujuan 

Kita harus secara detail dan spesifik untuk menyebutkan masalah dan tujuan dari sebuah kegiatan, kerja, ataupun penelitian. Kita harus merumuskan tujuan-tujuan tersebut dengan rasional dan persuasif sehingga pihak yang dituju akan tertarik.

3. Ruang Lingkup Kegiatan 

Kegiatan yang diusulkan harus diberi batas-batasnya. Memberi ruang lingkup kegiatan ini setidaknya akan memberikan dua manfaat. Bagi pengusul kegiatan yang akan dilaksanakan akan terlihat jelas. Sedangkan bagi pihak penerima usul, pembatasan ini akan melahirkan suatu deskripsi yang jelas dan konkret sehingga dapat dengan mudah untuk dilihat kelebihan dan kelemahannya.

Dengan masalah yang dibatasi ruang lingkupnya, pengusul dan penerima usul akan menguji masalah tersebut dengan bahan dari literatur yang ada.

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

Di dalamnya berisi telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian  sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah-telaah tersebut bisa berupa peledakan teori, perbandingan, maupun pengontrasan pada masalah yang diteliti.

Teori tersebut merupakan dasar pendapat atau argumen pengusul. Dari pihak penerima usul, teori-teori tersebut bisa digunakan sebagai tolak ukur usulan dan mengetahui penguasaan pengusul terhadap kegiatan yang diajukan.

5. Metode

Di dalamnya berisi metode kegiatan yang akan diselenggarakan dan juga teknik yang digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan bisa menggunakan metode deskriptif, historis, ataupun eksperimental. Sedangkan teknik pengumpulan data seperti teknik observasi, wawancara, angket (kuesioner), studi pustaka, maupun tes. Selain itu, di bagian ini juga harus dilengkapi dengan metode pengolahan data.

Dengan adanya metode yang digunakan, penerima usul bisa memastikan apakah kegiatan yang akan diselenggarakan akan memberikan hasil atau tidak. Semakin kompreherensif metode yang digunakan, maka penerima usul akan semakin yakin dengan rencana kegiatan tersebut. Dengan metode itu, dapat digunakan juga untuk menaksir biaya yang diperlukan.

6. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana atau susunan personalia menjadi salah satu hal yang diperhitungkan oleh penerima usul. Oleh karena itu, harus dituliskan pihak pelaksana yang dapat diandalkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan. Untuk lebih lengkapnya, bisa ditambahkan pendidikan atau keahlian dari mereka.

Dalam proposal kegiatan kemasyarakatan, contohnya kegiatan perbaikan jalan, susunan pelaksananya yaitu pihak yang menjadi penanggung jawab dari kegiatan tersebut.
Sedangkan dalam proposal penelitian untuk tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi, pelaksana kegiatan tidak perlu lagi dicantumkan karena sudah jelas, yaitu mahasiswa.

7. Fasilitas

Untuk mengerjakan atau melaksanakan kegiatan pastinya membutuhkan fasilitas. Di dalamnya pengusul harus menggambarkan jenis-jenis fasilitas yang dibutuhkan dengan jelas, sehingga akan meyakinkan pihak dari penerima usul jika pengusul sanggup untuk melakukan kegiatan tersebut dengan baik.

8. Keuntungan dan Kerugian 

Keuntungan dan kerugian kegiatan harus dipaparkan dalam propisal, selain meyakinkan pihak oenerima usul, hal ini pun akan meyakinkan bahwa biaya yang dikeluarkan penerima usul tidak akan sia-sia.

Keuntungan dari kegiatan tersebut bersifat sebagai harapan, penghematan, keuntungan sampingan, dan lainnya. Proposal anak terlihat lebih simpatik lagi jika pengusul juga memaparkan kerugian dari kegiatan tersebut.
Sering kali para pengusul merasa takut untuk memaparkan kerugian dari sebuah kegiatan, karena bisa saja penerima usul akan menolaknya.

Namun, secara tidak disadari justru dengan memaparkan kerugian dari sebuah kegiatan akan lebih diandalkan dan dipercaya oleh pihak penerima usul itu sendiri. Sehingga peluang diterimanya proposal akan semakin besar.

9. Lama Waktu

Di dalamnya harus dijelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah kegiatan untuk terselesaikan. Jika terdapat tahapan dalam pengerjaannya, maka pengusul harus merinci waktunya supaya lebih jelas.

10. Pembiayaan

Penerima usul menaruh sangat perhatiannya dalam aspek pembiayaan. Namun, bagi pihak penerima usul yang baik reputasinya, kualitas dari pekerjaan adalah nomor satu. Perincian setiap pos pembiayaan harus jelas, sehingga penerima usul akan merasa yakin.
Perincian tersebut misalnya terbagi atas biaya perlengkapan, biaya upah, biaya pembelanjaan barang, biaya umum, dan lainnya.

Sistematika proposal kegiatan dan penelitian 

Untuk lebih jelasnya lagi, sobat bisa perhatikan sistematika proposal kegiatan dan proposal penelitian di bawah ini !

Sistematika proposal kegiatan

1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
  • Masalah 
  • Tujuan 
3. Ruang Lingkup Kegiatan
  • Objek 
  • Jenis-Jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
  • Kerangka teoretis 
  • Hipotesis 
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
  • Penanggung jawab
  • Susunan personalia 
7. Fasilitas yang Tersedia
  • Sarana 
  • Peralatan 
8. Keuntungan dan Kerugian
  • Keuntungan-Keuntungan 
  • Kemungkinan kerugian 
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
  • Waktu 
  • Tempat 
10. Anggaran Biaya
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran

Sistematika proposal penelitian 

1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Kerangka


J. Kaidah Bahasa Proposal 

Kaidah kebahasaan dari proposal yaitu :
  • Menggunakan istilah-istilah ilmiah di dalamnya, baik yang berkaitan dengan kegiatan atau penelitian itu sendiri maupun berkaitan dengan bidang keilmuan tertentu.
  • Banyak menggunakan kata kerja tindakan dalam menyatakan langkah-langkah (metode penelitian), contohnya melatih, menulis, membaca, mengisi, mencermati, melakukan, dan banyak lainnya.
  • Menggunakan kata yang menyatakan pendefinisian (pengertian). Biasanya ditandai dengan kata adalah, yaitu, yakni, dan merupakan. 
  • Di dalamnya menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti pertama, kedua, selanjutnya, selain itu, dan lainnya.
  • Menggunakan kata yang sifatnya "keakanan", hal ini sesuai sifat proposal sendiri yang merupakan sebuah usulan, rancangan, dan rencana. Contoh kata keakanan yaitu diharapkan, akan, dan direncanakan.
  • Menggunakan kata yang bermakna denotatif (bermakna lugas atau sebenarnya). Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak pembuat/pengaju proposal dengan pihak tertuju/penerima proposal. 

K. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal 

  • Dalam menyusun proposal hendaknya dilakukan oleh orang yang paham mengenai penyusunan proposal dan orang yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • Bahan-bahan dan informasi yang dipersiapkan penyusun merupakan hasil dari kesepakatan para panitia 
  • Menyusun rancangan atau draft proposal dengan menarik, sistematis, dan pastinya realistis.
  • Proposal sebaiknya dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi bila ada kesalahan, dan disetujui bersama. 
  • Proposal dibuat dan telaj disempurnakan harus dipergunakan sebagaimana mestinya. 
  • Proposal dapat diperbanyak dan didistribusilan kepada orang atau pihak internal maupun eksternal yang terkait. 

Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian proposal, tujuan proposal, fungsi proposal, manfaat proposal, struktur dan sistematika proposal, kaidah kebahasaan proposal, dan lainnya.

Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi sobat dalam mempelajari materi yang berkaitan dengan proposal. Sekian dan terima kasih.

Referensi :
  • Buku Bahasa Indonesia Kelas 11 Kurikulum 2013
  • gurupendidikan.co.id

Belum ada Komentar untuk "Proposal Adalah : Pengertian, Tujuan, Struktur, Jenis (Lengkap)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel