Macam-Macam Bencana Alam dan Penjelasannya Lengkap
Pengertian bencana alam dan macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia beserta penjelasannya lengkap.
Bencana alam merupakan gabungan dari tiga unsur yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang disebabkan oleh suatu hal seperti hilanganya keseimbangan alam. Bicara tentang bencana alam tidak dapat lepas dari kegiatan manusia. Karena suatu kejadian dapat dikatakan bencana apabila menimbulkan kerugian terhadap manusia.
Bencana alam berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Secara sederhana bencana dapat didefinisikan ancaman bahaya bertemu dengaan ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan di sini adalah kemampuan manusia dalam mnenghalau, mengurangi, dan menghentikan bencana.
Di dalam hal ini, lingkungan tidak terpaku pada lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan budaya, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Lingkungan yang baik merupakan faktor penting dalam mendukung kehi-dupan manusia. Tetapi, lingkungan juga dapat menjadi sumber bencana apabila lingkungan mengalami gangguan. Keadaan suatu alam dapat menopang kehidupan manusia.
Hal ini dapat terjadi apabila kondisi keseimbangan alam tetap terjaga. Menjaga keseimbangan alam bukan perkara mudah karena di dalamnya terdapat banyak aspek yang bersangkutan.
Pada dasarnya bencana dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
Masyarakat di Indonesia mengenal gempa bumi semenjak terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004, diikuti gempaYogyakarta, Pangandaran, Mentawai, Papua, dan wilayah lainnya. Gempa-gempa tersebut merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas tektonik.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah sebagai berikut.
Getaran akibat aktivitas ini berpengaruh sangat kecil, tetapi menimbulkan potensi kerusakan yang besar seperti banjir lahar, hujan abu, dan gas vulkanik.
Pergerakan lempeng tektonik terdiri atas tiga tipe, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling menjauh disebut dengan divergen, gerakan lempeng yang saling mendekat disebut dengan konvergen, dan gerakan antarlempeng yang saling berpapasan atau sesar (transform).
Berdasarkan jenis gempa tersebut, gempa tektonik dan runtuhan batu yang sering terjadi adalah gempa tektonik. Gempa ini terjadi karena adanya aktivitas magma bumi, sehingga mendesak lempeng tektonik. Lempeng yang tidak seimbang akan mencari keseimbangan yang sesuai.
Kenapa si Indonesia sering terjadi gempa tektonik?
Gempa bumi tektonik di Indonesia tidak lepas dari pengaruh letak Indonesia yang berada di pertemuan lempeng dunia. Indonesia diapit oleh tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia yang bergerak ke arah Selatan, Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah Utara, dan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah Barat.
Sering kali kita mendengar istilah pusat gempa. Pusat gempa yang berada di bawah permukaan burni disebut dengan hiposentrum. Pusat gempa yang tepat berada di atas hiposentrum. Semakin dangkal hiposentrum, maka kekuatan semakin besar dan dampal yang ditimbulkan juga semakin besar.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
Gempa sedang terjadi pada hiposentrum antara 33-300 km di bawah permukaan bumi.
Berdasarkan lokasinya gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Alat Pengukur dan Satuannya
Kekuatan gempa dapat diukur menggunakan alat yaitu seismometer. Seismometer yang dirangkai dengan alat parameter gempa disebut dengan seismograf. Getaran gempa yang terekam pada alat seismograf merupakan gelombang primer. Gelombang primer memiliki kecepatan rambat yang tinggi, sementara gelombang sekunder kecepatan rambatnya rendah.
Kita sering kali mendengar satuan gempa Richter dalam berita di media elektronik maupun cetak. Skala Richter merupakan salah satu satuan gempa yang digunakan yang disebut dengan magnitude (M). Selain skala Richter ada pula kala Cancani, Mercalli, dan Omori.
Gunung meletus merupakan aktivitas gunung yang mengeluarkan material dari dalam buumi seperti, batu, kerikil, asap, lahar, debu, dan lava. Aktivitas gunung meletus biasanya dapat diprediksi kejadiannya, sehingga kerugian korban jiwa, harta, dan bend dapat diminimalisir.
Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak pada jalur gunung api dunia? Keadaan ini berpengaruh terhadap terbentuknya gunung api dan tidak kurang dari 129 gunung berada di wilayah Indonesia. Jumiah yang begitu banyak menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia (16%).
Sementara gunung api didefinisikan sebagai tempat keluarnya magma ke permukaan bumi yang membentuk kerucut raksasa. Pada bagian atas gunung api terbentuk kawah atau yang disebut kaldera akibat letusan gunung api.
Jalur pembentukan gunung berapi
Gunung api dapat terbentuk pada jalur-jalur tertentu di permukaan bumi, seperti sebagai berikut.
Jenis-jenis gunung
Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Contoh gunung api tipe ini adalah Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. letusan gunung api, dapat dibedakan menjadi tiga macam di antaranya sebagai berikut.
Berdasarkan material yang dikeluarkan
Berdasarkan material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api, dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya yaitu :
Tsunami berasal dari kata berbahasa Jepang yaitu tsu artinya pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Tsunami merupakan peristiwa alam datangnya gelombang laut yang besar dan tinggi di daerah pesisir setelah terjadi gempa bumi, runtuhan, dan benda angkasa yang jatuh. Bencana tsunami dapat dikenali berdasarkan ciri-cirinya, seperti berikut.
Asal gelombang ini dari dasar laut sampai permukaan. Saat gelombang bergerak biasanya membawa material seperti lumpur, kerikil, dan lainnya.
Gelombang yang besar ini juga memiliki kekuatan yang besar pula, sehingga kerusakan yang ditimbulkan sangat besar.
Besar kecilnya kerusakan bergantung pada besarnya gelombang yang mencapai daratan. Gelombang yang kecil disebabkan oleh faktor penyebab yang kecil. pula, sehingga dampaknya juga kecil. Karena gelombang hanya mencapai sebagian daratan. Lain halnya dengan gelombang yang besar disebabkan oleh tenaga yang besar pula.
Gelombang yang besar ini akan cepat mencapai daratan dan merusak apapun yang dilaluinya. Contoh tsunami yang sangat besar adalah tsunami Aceh pada tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006 Pada tanggal 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 SR yang diikuti oleh eelombang tsunami setinggi 30 meter. Gelombang rsebut menghantam negara Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Maldives, Sri Lanka, bahkan mencapai daratan Timur Afrika. Jumlah korban di Indonesia nang lebih 170.000 orang. Sementara di 13 negara Jainnya yang terkena dampak jumlah korban mencapai 250.000 orang.
Setelah peristiwa tsunami, pada tanggal 27. Juni 2006 juga terjadi gempa dan disusul tsunami di Pangandaran. Pada bencana ini jumlah korban mencapai ratusan orang, sementara kerusakan harta dan benda serta infrastruktur lainnya cukup parah. Sunber htp le phttier 28 Dmiher 205, ISI WIN. Gambar 7.11 Tsunami Aceh tahun 2004.
Banjir dapat disebabkan oleh faktor alami maupun manusia. Banjir merupakan peristiwa terendamnya daratan yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, meluapnya air sungai, danau, waduk, atau laut, dan jebolnya bendungan. Penyebab bencana banjir lainnya adalah curah hujan yang tinggi, tidak adanya daerah resapan air, tersumbatnya aliran sungai, sedimentasi sungai, dan lainnya.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air meningkat, sementara wadah tempat air mengalir seperti sungai dan danau tidak mampu menampung air yang tinggi. Sering kali banjir juga disertai dengan material lumpur, datang secara tiba-tiba, dan datang setelah hujan lebat. Banjir ini disebut dengan banjir bandang.
Banjir bandang disebut juga dengan flash flood karena datang dengan cepat. Ada pula yang menyebutnya dengan debris flow (aliran bahan rombakan) karena saat terjadi banjir membawa bahan rombakan (batu, lumpur, tanah, kerikil, dan kayu). Bahan rombakan yang ini dapat meningkatkan momentum air (massa x kecepatan) sehingga apa yang dilaluinya pasti disapu bersih
Bagaimana proses terjadinya banjir bandang?
Banjir bandang berbeda dengan banjir pada umumnya. Apabila banjir biasa permukaan air meningkat secara perlahan, maka banjir bandang datang tiba-tiba. Penyebab utama banjir bandang adalah terbentuknya bendungan secara alami akibat longsornya tanah di lereng-lereng sepanjang aliran sungai, terutama daerah hulu. Lama-kelamaan proses ini akan membente bendungan alami dari hasil lorngsoran berupa material batu bongkahan, kayu, tanah, dan material lainnya.
Bendungan alami ini mengakibatkan air huian tertampung, sehingga terbentuknya danau alami dalam jumlah yang besar. Dari hari ke hari, danau tersebut semakin besar dan ketika air sudah mengalami titik jenuh atau bendungan tidak sanggup menahan volume air, maka bendungan akan jebol.
Jebolnya bendungan ini akan menyebabkan tumpahnya air ke daerah yang lebih rendah. Semua yang dilalui akan terbawa oleh air ini, sehingga kita sering melihat banjir bandang selalu membawa material lumpur, batu, dan kayu. Bencana banjir bandang tidak dapat dikatakan murni bencana hidrologi karena di dalamnya terdapat proses geologi, yaitu berupa tanah longsor yang menyebabkan bendungan alami.
Bencana ini tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan hilir aliran sungai tetap waspada. Pengecekan di kawasan hulu aliran sungai juga diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terjadi.
Kekeringan merupakan dampak dari perubahan iklim global El Nino dan La Nina. El Nino sebagai penyimpangan iklim mengakibatkan kemarau panjang, sementara La Nina menyebabkan musim penghujan panjang. Keduanya merupakan fenomena alam yang bersifat normal dan selalu terulang pada pola tertentu (Kodoatie, 2011).
Bencana alam kekeringan dapat didefinisikan sebagai hubungan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kegiatan pertanian, sosial, ekonomi, kebutuhan sehari-hari, dan lainnya. Wilayah yang memiliki curah hujan rendah dan cadangan air yang terbatas berpotensi terjadi bencana kekeringan.
Karakteristik bencana ini berbeda dengan bencana lainnya, karena datangnya secara perlahan- lahan dan cenderung diabaikan. Dampak bencana kekeringan akan terasa apabila ketersediaan air mulai berkurang, lahan produktif menjadi kering, menurunnya kualitas pertanian, dan sebagainya. Nah, supaya pengetahuanmu meningkat bacalah artikel berikut dengan saksama!
Angin merupakan aliran udara yang bergerak karena perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke bertekanan udara rendah. ancana alam badai angin misalnya angin puting beliung, siklon, topan, tornado, angin ribut, dan lainnya. Angin-angin tersebut merupakan aliran udara karena tekanan udara yang terbentuk di daerah tropis yang bersifat merusak.
Aliran udara tersebut sangat penting dalam sirkulasi atmosfer yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa ke daerah lintang yang lebih tinggi.
Perbedaan angina puting beliung, tornado, dan siklon
Tahukah kamu perbedaan angin puting beliung, tornado, dan siklon? Angin puting beliung, tornado, dan siklon sama-sama aliran angin yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. Akan tetapi, ukuran ketiga angin ini berbeda-beda.
Kebakaran hutan yang terjadi secara alami diakibatkan oleh sambaran petir, lelehan lava, dan gesekan antarpohon. sambaran petir dan gesekan pohon dapat menyebabkan kebakaran apabila kondisi hutan dalam keadaan kekeringan yang panjang. Seperti yang terjadi pada hutan subtropis di Amerika, sambaran petir dan gesekan pohon sering menyebabkan kebakaran hebat.
Lain halnya dengan sambaran petir dan gesekan pohon di hutan tropis seperti di Indonesia. Hal ini sangat kecil kemungkinan terjadi karena hutan di Indonesia dalam kondisi basah. Selain itu, terjadinya petir selalu diiringi hujan, sehingga tidak mungkin terjadi kebakaran.
Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan akibat bencana kebakaran hutan.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan fasilitas umum, infrastruktur.
Rusaknya aneka ragam hayati seperti punahnya hewan dan tumbuhan tertentu, perkem-bangan yang terganggu, dan hilangnya plasma nutfah.
Rusaknya hutan menyebabkan hutan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya yang dapat berdampak terhadap bencana lainnya, seperti produksi oksigen berkurang dan tidak dapat menyerap karbon dioksida.
Kebakaran hutan justru melepaskan emisi karbon ke atmosfer. Cadangan karbon yang tersimpan di dalam hutan dilepaskan secara tiba-tiba.
Rusaknya hutan menyebabkan kerugian yang besar. Hutan yang seharusnya dapat dimanfaatkan sumber daya alamnya menjadi rusak. Akibatnya kesejahteraan manusia menjadi menurun.
Biaya pemulihan hutan yang mahal, jumlah tenaga yang besar, dan waktu yang lama.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya gangguan saluran pernapasan. Asap mengandung partikel kecil seperti hutan akibat kebakaran debu, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan lainnya.
Bencana alam merupakan gabungan dari tiga unsur yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang disebabkan oleh suatu hal seperti hilanganya keseimbangan alam. Bicara tentang bencana alam tidak dapat lepas dari kegiatan manusia. Karena suatu kejadian dapat dikatakan bencana apabila menimbulkan kerugian terhadap manusia.
Pengertian Bencana Alam
Bencana alam merupakan konsekuensi dan aktivitas fisik manusia. Kurangnya kepedulian manusia dalam manajemen dapat menyebabkan kerugian materiil, moril, atau jiwa.Bencana alam berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Secara sederhana bencana dapat didefinisikan ancaman bahaya bertemu dengaan ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan di sini adalah kemampuan manusia dalam mnenghalau, mengurangi, dan menghentikan bencana.
Klasifikasi Bencana Alam
Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi dan dipengaruhi. Lingkungan memberikan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dikelola bagi kesejahteraan. Lingkungan adalah benda, kondisi, situasi, dan makhluk hidup yang ada di sekitar organisme yang memengaruhi perikehidupan, karakteristik, maupun sifatnya.Di dalam hal ini, lingkungan tidak terpaku pada lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan budaya, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Lingkungan yang baik merupakan faktor penting dalam mendukung kehi-dupan manusia. Tetapi, lingkungan juga dapat menjadi sumber bencana apabila lingkungan mengalami gangguan. Keadaan suatu alam dapat menopang kehidupan manusia.
Hal ini dapat terjadi apabila kondisi keseimbangan alam tetap terjaga. Menjaga keseimbangan alam bukan perkara mudah karena di dalamnya terdapat banyak aspek yang bersangkutan.
Pada dasarnya bencana dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
- Bencana alam yang disebabkan karena pengaruh manusia dapat disebut dengan bencana dipercepat. Bencana yang termasuk dalam kategori ini di antaranya yaitu longsor, banjir, dan kebakaran.
- Bencana alam murni terjadi secara alami. Bencana yang termasuk dalam kategori ini di antaranya gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Beberapa bencana seperti longsor, banjir, dan kebakaran lahan dapat terjadi secara alami apabila kondisinya sudah tidak seimbang.
- Bencana alam geologi adalah bencana yang disebabkan oleh aktivitas bumi, contohnya gunung meletus, tsunami, gempa bumi, abrasi, dan gerakan tanah.
- Bencana alam klimatologi yaitu bencana yang disebabkan oleh pengaruh iklim seperti banjir, angin topan, dan kekeringan.
- Bencana alam ekstraterestrial yaitu bencana yang disebabkan oleh benda-benda dari luar angkasa seperti jatuhnya meteor.
Nah, dibawah ini merupakan macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Cermati ulasan di bawah ini!
1. Gempa Bumi
Gambar Via : kalderanews.com |
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah sebagai berikut.
- Gempa Vulkanik
Getaran akibat aktivitas ini berpengaruh sangat kecil, tetapi menimbulkan potensi kerusakan yang besar seperti banjir lahar, hujan abu, dan gas vulkanik.
- Gempa Tektonik
Pergerakan lempeng tektonik terdiri atas tiga tipe, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling menjauh disebut dengan divergen, gerakan lempeng yang saling mendekat disebut dengan konvergen, dan gerakan antarlempeng yang saling berpapasan atau sesar (transform).
- Gempa Runtuhan
Berdasarkan jenis gempa tersebut, gempa tektonik dan runtuhan batu yang sering terjadi adalah gempa tektonik. Gempa ini terjadi karena adanya aktivitas magma bumi, sehingga mendesak lempeng tektonik. Lempeng yang tidak seimbang akan mencari keseimbangan yang sesuai.
Kenapa si Indonesia sering terjadi gempa tektonik?
Gempa bumi tektonik di Indonesia tidak lepas dari pengaruh letak Indonesia yang berada di pertemuan lempeng dunia. Indonesia diapit oleh tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia yang bergerak ke arah Selatan, Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah Utara, dan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah Barat.
Sering kali kita mendengar istilah pusat gempa. Pusat gempa yang berada di bawah permukaan burni disebut dengan hiposentrum. Pusat gempa yang tepat berada di atas hiposentrum. Semakin dangkal hiposentrum, maka kekuatan semakin besar dan dampal yang ditimbulkan juga semakin besar.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
- Gempa dangkal
Gempa sedang terjadi pada hiposentrum antara 33-300 km di bawah permukaan bumi.
- Gempa dalam
Berdasarkan lokasinya gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Gempa bumi lautan
- Gempa bumi daratan
Alat Pengukur dan Satuannya
Kekuatan gempa dapat diukur menggunakan alat yaitu seismometer. Seismometer yang dirangkai dengan alat parameter gempa disebut dengan seismograf. Getaran gempa yang terekam pada alat seismograf merupakan gelombang primer. Gelombang primer memiliki kecepatan rambat yang tinggi, sementara gelombang sekunder kecepatan rambatnya rendah.
Kita sering kali mendengar satuan gempa Richter dalam berita di media elektronik maupun cetak. Skala Richter merupakan salah satu satuan gempa yang digunakan yang disebut dengan magnitude (M). Selain skala Richter ada pula kala Cancani, Mercalli, dan Omori.
2. Letusan Gunung Berapi
Gambar Via : brilio.net |
Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak pada jalur gunung api dunia? Keadaan ini berpengaruh terhadap terbentuknya gunung api dan tidak kurang dari 129 gunung berada di wilayah Indonesia. Jumiah yang begitu banyak menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia (16%).
Sementara gunung api didefinisikan sebagai tempat keluarnya magma ke permukaan bumi yang membentuk kerucut raksasa. Pada bagian atas gunung api terbentuk kawah atau yang disebut kaldera akibat letusan gunung api.
Jalur pembentukan gunung berapi
Gunung api dapat terbentuk pada jalur-jalur tertentu di permukaan bumi, seperti sebagai berikut.
- Jalur pertemuan lempeng tektonik
- Jalur pegunungan tengah samudra
- Titik-titik panas bumi.
Jenis-jenis gunung
Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
- Gutung Api Tipe Strato atau Kerucut
- Gunung Api Tipe Maar
- Gunung Api Tipe Perisai
Contoh gunung api tipe ini adalah Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. letusan gunung api, dapat dibedakan menjadi tiga macam di antaranya sebagai berikut.
Berdasarkan material yang dikeluarkan
Berdasarkan material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api, dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya yaitu :
- Ekslasi merupakan materi yang dikeluarkan gunung saat meletus berupa gas seperti belerang (soffatar), uap air (fumarol), dan gas asam arang (mofet).
- Eflata yaitu material padat seperti bongkahan batu, batu, kerikil, pasir, dan debu.
- Material cair berupa lava dan lahar.
3. Tsunami
Gambar Via : dream.co.id |
- Sesaat setelah gempa, tanah longsor, runtuhan, dan meteor jatuh air laut surut.
- Gelombang pasang yang besar, tinggi, cepat, dan amplitudo panjang.
- Kecepatan dapat mencapai 100-500 km/jam.
- Gelombang tsunami biasanya berlapis dan setiap lapisan membutuhkan periode sekitar 10 detik.
Asal gelombang ini dari dasar laut sampai permukaan. Saat gelombang bergerak biasanya membawa material seperti lumpur, kerikil, dan lainnya.
Gelombang yang besar ini juga memiliki kekuatan yang besar pula, sehingga kerusakan yang ditimbulkan sangat besar.
Besar kecilnya kerusakan bergantung pada besarnya gelombang yang mencapai daratan. Gelombang yang kecil disebabkan oleh faktor penyebab yang kecil. pula, sehingga dampaknya juga kecil. Karena gelombang hanya mencapai sebagian daratan. Lain halnya dengan gelombang yang besar disebabkan oleh tenaga yang besar pula.
Gelombang yang besar ini akan cepat mencapai daratan dan merusak apapun yang dilaluinya. Contoh tsunami yang sangat besar adalah tsunami Aceh pada tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006 Pada tanggal 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 SR yang diikuti oleh eelombang tsunami setinggi 30 meter. Gelombang rsebut menghantam negara Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Maldives, Sri Lanka, bahkan mencapai daratan Timur Afrika. Jumlah korban di Indonesia nang lebih 170.000 orang. Sementara di 13 negara Jainnya yang terkena dampak jumlah korban mencapai 250.000 orang.
Setelah peristiwa tsunami, pada tanggal 27. Juni 2006 juga terjadi gempa dan disusul tsunami di Pangandaran. Pada bencana ini jumlah korban mencapai ratusan orang, sementara kerusakan harta dan benda serta infrastruktur lainnya cukup parah. Sunber htp le phttier 28 Dmiher 205, ISI WIN. Gambar 7.11 Tsunami Aceh tahun 2004.
4. Banjir
Gambar Via : merdeka.com |
Curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air meningkat, sementara wadah tempat air mengalir seperti sungai dan danau tidak mampu menampung air yang tinggi. Sering kali banjir juga disertai dengan material lumpur, datang secara tiba-tiba, dan datang setelah hujan lebat. Banjir ini disebut dengan banjir bandang.
Banjir bandang disebut juga dengan flash flood karena datang dengan cepat. Ada pula yang menyebutnya dengan debris flow (aliran bahan rombakan) karena saat terjadi banjir membawa bahan rombakan (batu, lumpur, tanah, kerikil, dan kayu). Bahan rombakan yang ini dapat meningkatkan momentum air (massa x kecepatan) sehingga apa yang dilaluinya pasti disapu bersih
Bagaimana proses terjadinya banjir bandang?
Banjir bandang berbeda dengan banjir pada umumnya. Apabila banjir biasa permukaan air meningkat secara perlahan, maka banjir bandang datang tiba-tiba. Penyebab utama banjir bandang adalah terbentuknya bendungan secara alami akibat longsornya tanah di lereng-lereng sepanjang aliran sungai, terutama daerah hulu. Lama-kelamaan proses ini akan membente bendungan alami dari hasil lorngsoran berupa material batu bongkahan, kayu, tanah, dan material lainnya.
Bendungan alami ini mengakibatkan air huian tertampung, sehingga terbentuknya danau alami dalam jumlah yang besar. Dari hari ke hari, danau tersebut semakin besar dan ketika air sudah mengalami titik jenuh atau bendungan tidak sanggup menahan volume air, maka bendungan akan jebol.
Jebolnya bendungan ini akan menyebabkan tumpahnya air ke daerah yang lebih rendah. Semua yang dilalui akan terbawa oleh air ini, sehingga kita sering melihat banjir bandang selalu membawa material lumpur, batu, dan kayu. Bencana banjir bandang tidak dapat dikatakan murni bencana hidrologi karena di dalamnya terdapat proses geologi, yaitu berupa tanah longsor yang menyebabkan bendungan alami.
Bencana ini tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan hilir aliran sungai tetap waspada. Pengecekan di kawasan hulu aliran sungai juga diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terjadi.
5. Kekeringan
Gambar Via : kumparan.com |
Bencana alam kekeringan dapat didefinisikan sebagai hubungan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kegiatan pertanian, sosial, ekonomi, kebutuhan sehari-hari, dan lainnya. Wilayah yang memiliki curah hujan rendah dan cadangan air yang terbatas berpotensi terjadi bencana kekeringan.
Karakteristik bencana ini berbeda dengan bencana lainnya, karena datangnya secara perlahan- lahan dan cenderung diabaikan. Dampak bencana kekeringan akan terasa apabila ketersediaan air mulai berkurang, lahan produktif menjadi kering, menurunnya kualitas pertanian, dan sebagainya. Nah, supaya pengetahuanmu meningkat bacalah artikel berikut dengan saksama!
6. Badai Angin
Gambar Via : radartasikmalaya.com |
Aliran udara tersebut sangat penting dalam sirkulasi atmosfer yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa ke daerah lintang yang lebih tinggi.
Perbedaan angina puting beliung, tornado, dan siklon
Tahukah kamu perbedaan angin puting beliung, tornado, dan siklon? Angin puting beliung, tornado, dan siklon sama-sama aliran angin yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. Akan tetapi, ukuran ketiga angin ini berbeda-beda.
- Umumnya siklon tumbuh di daerah laut dan diatas lintas 10 derajat utara maupun selatan, sementara Tornado dan putting beliung terbentuk di darat.
- Arah gerakan siklon umumnya dari bumi belahan selatan bergerak kea rah barat atau barat daya dan siklon dari bumi belahan utara bergerak kea rah barat atau barat laut. Sedangkan, arah gerakan tornado atau angina putting beliung bergerak pada arah gerak badai Guntur (tunderstrorm) pembentuknya.
- Lama hidupnya 1 30 hari (rata-rata 3-8 hari. Sedangkan tornado atau putting beliung lama hidupnya sekitar 3 menit hingga lebih dari satu jam.
- Untuk ukuran puting beliung dan tornado berdiameter ratusan meter, sementara diameter siklon dapat mencapai puluhan sampai ratusan kilometer.
- Angin puting beliung merupakan angin yang berputar karena perbedaan tekanan udara besar yang terjadi di sekitar awan cumulonimbus (CB).
- Pembentukan angin tornado sama halnya angin puting beliung, tetapi ukurannya lebih besar. Sementara angin siklon tropis terjadi di lautan dengan kekuatan yang sangat besar. Angin ini biasanya terbentuk pada permukaan laut yang memiliki suhu hangat.
7. Kebakaran Hutan
Gambar Via : news.detik.com |
Lain halnya dengan sambaran petir dan gesekan pohon di hutan tropis seperti di Indonesia. Hal ini sangat kecil kemungkinan terjadi karena hutan di Indonesia dalam kondisi basah. Selain itu, terjadinya petir selalu diiringi hujan, sehingga tidak mungkin terjadi kebakaran.
Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan akibat bencana kebakaran hutan.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan fasilitas umum, infrastruktur.
Rusaknya aneka ragam hayati seperti punahnya hewan dan tumbuhan tertentu, perkem-bangan yang terganggu, dan hilangnya plasma nutfah.
Rusaknya hutan menyebabkan hutan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya yang dapat berdampak terhadap bencana lainnya, seperti produksi oksigen berkurang dan tidak dapat menyerap karbon dioksida.
Kebakaran hutan justru melepaskan emisi karbon ke atmosfer. Cadangan karbon yang tersimpan di dalam hutan dilepaskan secara tiba-tiba.
Rusaknya hutan menyebabkan kerugian yang besar. Hutan yang seharusnya dapat dimanfaatkan sumber daya alamnya menjadi rusak. Akibatnya kesejahteraan manusia menjadi menurun.
Biaya pemulihan hutan yang mahal, jumlah tenaga yang besar, dan waktu yang lama.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya gangguan saluran pernapasan. Asap mengandung partikel kecil seperti hutan akibat kebakaran debu, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Macam-Macam Bencana Alam dan Penjelasannya Lengkap"
Posting Komentar