Jenis-Jenis Paragraf Beserta Penjelasan & Contohnya (Lengkap)
Macam-macam paragraf beserta penjelasan & contohnya : paragraf induktif, deduktif, campuran, deskriptif, narasi, dll.
Jenis-jenis paragraf dalam sebuah wacana dapat dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu. Salah satunya yaitu jenis-jenis paragraf berdasarkan letak dari kalimat utama. Namun, tak hanya itu paragraf pun dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan pembuatannya.
Sebelum mengenal jenis-jenis paragraf, penting untuk diperhatikan apa itu paragraf. Cermati ilustrasi berikut !
Ingatlah bahwa kalimat yang Anda susun bukanlah kalimat yang berdiri sendiri, yang terlepas dari kalimat lain. Kalimat yang Anda susun selalu berhubungan dengan kalimat lain, baik dengan kalimat sebelumnya maupun kalimat yang sesudahnya. Konkretnya, kalimat yang Anda susun akan berada dalam rangkaian atau untaian kalimat.
Paragraf juga sering disebut sebagai karangan mini, hal ini dikarenakan menyusun paragraf pada hakikatnya adalah menyusun sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan sejumlah gagasan atau topik.
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utama atau gagasan pokok di bagian awal paragraf. Dengan demikian gagasan pokok dikemukakan terlebih dahulu, setelah itu gagasan pengembang isi paragraf akan dikemukakan.
Contoh paragraf deduktif :
Semangat dan kesungguhan hati guru dalam mengajar dirasakan makin pudar dan menurun karena kesejahteraannya terabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering terlambat dan banyak potongan untuk keperluan yang kadang-kadang tidak jelas. Mereka juga tidak memiliki status sosial-ekonomi yang bergengsi.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama, dengan demikian jenis paragrafnya yaitu paragraf deduktif. Dan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf.
Kalimat utamanya membahas faktor-faktor menurunnya semangat dalam mengajar dan kalimat pengembangannya yaitu mengenai contoh faktor yang menyebabkan turunnya semangat guru dalam mengajarkan.
2. Paragraf induktif
Berbeda dengan paragraf deduktif, paragraf induktif memiliki gagasan pokok atau kalimat utama di bagian akhir paragraf. Hal ini berarti informasi dalam paragraf induktif akan di awali dengan kalimat pengembang dan di akhiri dengan kalimat utama.
Contoh paragraf induktif :
Keberadaan siswa yang rajin belajar sekarang
ini masih banyak ditemukan, misalnya di dalam kota, di pinggir kota, dan di desa. Siswa dengan prestasi tinggi juga masih banyak ditemui. Tak sedikit di antara mereka yang memperhatikan dan peduli dengan keadaan lingkungan. Tampaknya, masa depan generasi penerus masih dapat diharapkan.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama yang berada di akhir paragraf, dengan demikian jenis paragrafnya yaitu paragraf induktif. Dan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf.
Kalimat utama di atas membahas mengenai generasi penerus yang masih bisa diharapkan dan sebelumnya sebagai kalimat pengembang membahas mengenai alasan mengapa generasi penerus masih bisa diharapkan.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran atau kombinasi antara deduktif dan induktif. Pada jenis paragraf ini terdapat dua kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal dan bagian akhir.
Dua kalimat utama itu memiliki gagasan dasar yang sama, hanya redaksi pengungkapannya berbeda. Sedangkan kalimat pengembangannya berada di antara dua kalimat utama tersebut.
Contoh paragraf campuran :
Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat. Sejak bayi, anak sudah belajar. Sebelum bersekolah, anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pada usia 6-12 tahun anak mulai sekolah di sekolah dasar. Seteleh selesai sekolah, dia masih terus belajar, setidak-tidaknya belajar memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Proses itu berlangsung terus sampai tua. Pendek kata, belajar itu tidak mengenal batas usia.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama yang terletak di dua posisi, di awal dan di akhir. Sehingga paragraf tersebut yaitu paragraf kombinasi. Sedangkan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf yang terletak di antara dua kalimat utama.
Kalimat utama di atas membahas tentang belajar yang tidak mengenal waktu atau usia. Sedangkan kalimat pengembangannya membahas tentang proses belajar sepanjang hayat atau tidak mengenal usia.
Pengelompokan paragraf dengan kriteria tujuan dari perbuatannya terbagi menjadi empat, diantaranya yaitu :
1. Deskripsi (Pemerian)
Deskripsi adalah jenis paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.
Tujuannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.
Contoh paragraf deskriptif :
Dari jauh terdengar anjung menggonggong. Di sekitar tempatku bersembunyi tidak terlihat suara-suara kehidupan. Malam itu sangat sunyi dan sangat gelap. Desis angin pun tidak terasa, tetapi dinginnya malam sempat menyentuh tulangku.
2. Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)
Narasi adalah jenis paragraf yang menceriterakan bagaimana sebuah peristiwa itu terjadi. Tujuannya adalah untuk emberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.
Bentuk karangan ini dapat kita temukan misalnya biografi atau autobiografi, laporan peristiwa, resep dan cara membuat eter melakukan sesuatu, dan bisa kita temui juga pada karya prosa dan drama.
Contoh paragraf narasi :
Myrna masuk ke dalam mobil. Dan Bu Purwo yang berdiri di depan rumah, melihat dengan panas hati. Setelah mobil itu hilang di ujung jalan sana, Bu Purwo berbalik ke arah pintu yang sedang ditutup pelan-pelan oleh Satria. Bu Purwo maju, mendorong pintu itu sehingga terbuka kembali. Dia menuding-nuding Satria dan Kartika yang sedang berdiri di situ. "Hei, ibu macam apa, mama kalian itu?" katanya keras. "Gaunnya serba mengkilat, parfumnya semerbak kayak jin malam Kliwon, tapi kewajiban bayar sewa rumah telat melulu. Bilang sama mama kalian itu, besok itu hari terakhir.
3. Eksposisi (Paparan)
Eksposisi adalah jenis paragraf yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
Tujuan pembuatannya adalah untuk menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud untuk mempengaruhi presapan, pikiran, dan sikap dari pembacanya. Ilustrasi dan fakta yang disampaikan penulis sekadar memperjelas apa yang akan disampaikannya.
Contoh paragraf eksposisi :
Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mulai awal Juni 2001, dijadikan objek wisata malam. Lokasinya terletak sepanjang Jalan Jaksa dan Jalan Wahid Hasyim hingga persimpangan di depan Hotel Cemara. Wisata malam ini dijadwalkan setiap Sabtu malam, mulai pukul 18.00 hingga 02.00. Kegiatan yang akan digelar berupa pertunjukan kesenian, penjajaan makanan, dan cindera mata. Para pengusaha hotel dan restoran setempat akan terlibat dalam kegiatan wisata malam tersebut.
4. Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)
Argumentasi adalah jenis paragraf yang meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis akan menyajikan secara logis, kritis, dan sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat kebenarah dan kebenaran yang disampaikannya. Sehingga dapat menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.
Contoh paragraf argumentasi :
Kebijakan komunikasi yang dibangun pemerintah selama 30 tahun lebih melalui komunikasi top-down, telah membuat masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan hasratnya dengan baik. Lembaga komunikasi yang ada tidak sepenuhnya mampu menyalurkan aspirasi masyarakat, terutama di pedesaan. Selama ini pemerintah hanya mengeluarkan izin bagi radio pemerintah dan swasta, yang program-programnya kerap berbeda dengan aspirası yang berkembang di masyarakat luas. Masyarakat perlu mendapat kesempatan untuk memiliki sarana penyampai aspirasinya. Dan radio komunitas akan dapat menyalurkan keinginan itu.
5. Persuasi
Persuasi adalah jenis paragraf yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya.
Lalu, apa bedanya paragraf argumentasi dan persuasi?
Perbedaannya terletak pada pendekatan yang digunakan. Paragraf argumentasi bersifat rasional dan diarahkan untuk mencapai sebuah kebenaran. Sedangkan paragraf persuasi lebih menggunakan pendekatan emosional.
Seperti argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Namun, dalam paragraf persuasi bukti-bukti yang digunakan kadang-kadang dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis itu benar.
Contoh paragraf persuasi :
Kepedulian masyarakat di tengah merebaknya virus corona patut menjadi sorotan. Mereka harus mematuhi dan menjalankan apa yang pemerintah anjurkan, seperti bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Dan yang tak kalah pentingnya yaitu harus menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus ini.
Jenis-jenis paragraf dalam sebuah wacana dapat dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu. Salah satunya yaitu jenis-jenis paragraf berdasarkan letak dari kalimat utama. Namun, tak hanya itu paragraf pun dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan pembuatannya.
Macam-macam Paragraf Beserta Penjelasan & Contohnya (Lengkap)
Sebelum mengenal jenis-jenis paragraf, penting untuk diperhatikan apa itu paragraf. Cermati ilustrasi berikut !
Ingatlah bahwa kalimat yang Anda susun bukanlah kalimat yang berdiri sendiri, yang terlepas dari kalimat lain. Kalimat yang Anda susun selalu berhubungan dengan kalimat lain, baik dengan kalimat sebelumnya maupun kalimat yang sesudahnya. Konkretnya, kalimat yang Anda susun akan berada dalam rangkaian atau untaian kalimat.
A. Pengertian paragraf
Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa paragraf adalah untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan atau topik dari sebuah bacaan atau karangan.Paragraf juga sering disebut sebagai karangan mini, hal ini dikarenakan menyusun paragraf pada hakikatnya adalah menyusun sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan sejumlah gagasan atau topik.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama
Kriteria yang lazim digunakan dalam penjenisan paragraf adalah posisi atau tempat kalimat topik dalam paragraf. Berdasarkan kriteria tersebut, ada tiga jenis paragraf yang perlu Anda ketahui :- Paragraf deduktif
- Paragraf induktif
- Paragraf kombinasi deduktif dan induktif
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utama atau gagasan pokok di bagian awal paragraf. Dengan demikian gagasan pokok dikemukakan terlebih dahulu, setelah itu gagasan pengembang isi paragraf akan dikemukakan.
Contoh paragraf deduktif :
Semangat dan kesungguhan hati guru dalam mengajar dirasakan makin pudar dan menurun karena kesejahteraannya terabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering terlambat dan banyak potongan untuk keperluan yang kadang-kadang tidak jelas. Mereka juga tidak memiliki status sosial-ekonomi yang bergengsi.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama, dengan demikian jenis paragrafnya yaitu paragraf deduktif. Dan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf.
Kalimat utamanya membahas faktor-faktor menurunnya semangat dalam mengajar dan kalimat pengembangannya yaitu mengenai contoh faktor yang menyebabkan turunnya semangat guru dalam mengajarkan.
2. Paragraf induktif
Berbeda dengan paragraf deduktif, paragraf induktif memiliki gagasan pokok atau kalimat utama di bagian akhir paragraf. Hal ini berarti informasi dalam paragraf induktif akan di awali dengan kalimat pengembang dan di akhiri dengan kalimat utama.
Contoh paragraf induktif :
Keberadaan siswa yang rajin belajar sekarang
ini masih banyak ditemukan, misalnya di dalam kota, di pinggir kota, dan di desa. Siswa dengan prestasi tinggi juga masih banyak ditemui. Tak sedikit di antara mereka yang memperhatikan dan peduli dengan keadaan lingkungan. Tampaknya, masa depan generasi penerus masih dapat diharapkan.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama yang berada di akhir paragraf, dengan demikian jenis paragrafnya yaitu paragraf induktif. Dan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf.
Kalimat utama di atas membahas mengenai generasi penerus yang masih bisa diharapkan dan sebelumnya sebagai kalimat pengembang membahas mengenai alasan mengapa generasi penerus masih bisa diharapkan.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran atau kombinasi antara deduktif dan induktif. Pada jenis paragraf ini terdapat dua kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal dan bagian akhir.
Dua kalimat utama itu memiliki gagasan dasar yang sama, hanya redaksi pengungkapannya berbeda. Sedangkan kalimat pengembangannya berada di antara dua kalimat utama tersebut.
Contoh paragraf campuran :
Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat. Sejak bayi, anak sudah belajar. Sebelum bersekolah, anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pada usia 6-12 tahun anak mulai sekolah di sekolah dasar. Seteleh selesai sekolah, dia masih terus belajar, setidak-tidaknya belajar memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Proses itu berlangsung terus sampai tua. Pendek kata, belajar itu tidak mengenal batas usia.
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat utama yang terletak di dua posisi, di awal dan di akhir. Sehingga paragraf tersebut yaitu paragraf kombinasi. Sedangkan kalimat yang berwarna merupakan kalimat pengembang isi paragraf yang terletak di antara dua kalimat utama.
Kalimat utama di atas membahas tentang belajar yang tidak mengenal waktu atau usia. Sedangkan kalimat pengembangannya membahas tentang proses belajar sepanjang hayat atau tidak mengenal usia.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya
Pengelompokan paragraf dengan kriteria tujuan dari perbuatannya terbagi menjadi empat, diantaranya yaitu :
- Paragraf deskriptif
- Paragraf narasi
- Paragraf eksposisi
- Paragraf argumentasi
- Paragraf persuasi
1. Deskripsi (Pemerian)
Deskripsi adalah jenis paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.
Tujuannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.
Contoh paragraf deskriptif :
Dari jauh terdengar anjung menggonggong. Di sekitar tempatku bersembunyi tidak terlihat suara-suara kehidupan. Malam itu sangat sunyi dan sangat gelap. Desis angin pun tidak terasa, tetapi dinginnya malam sempat menyentuh tulangku.
2. Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)
Narasi adalah jenis paragraf yang menceriterakan bagaimana sebuah peristiwa itu terjadi. Tujuannya adalah untuk emberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.
Bentuk karangan ini dapat kita temukan misalnya biografi atau autobiografi, laporan peristiwa, resep dan cara membuat eter melakukan sesuatu, dan bisa kita temui juga pada karya prosa dan drama.
Contoh paragraf narasi :
Myrna masuk ke dalam mobil. Dan Bu Purwo yang berdiri di depan rumah, melihat dengan panas hati. Setelah mobil itu hilang di ujung jalan sana, Bu Purwo berbalik ke arah pintu yang sedang ditutup pelan-pelan oleh Satria. Bu Purwo maju, mendorong pintu itu sehingga terbuka kembali. Dia menuding-nuding Satria dan Kartika yang sedang berdiri di situ. "Hei, ibu macam apa, mama kalian itu?" katanya keras. "Gaunnya serba mengkilat, parfumnya semerbak kayak jin malam Kliwon, tapi kewajiban bayar sewa rumah telat melulu. Bilang sama mama kalian itu, besok itu hari terakhir.
3. Eksposisi (Paparan)
Eksposisi adalah jenis paragraf yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
Tujuan pembuatannya adalah untuk menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud untuk mempengaruhi presapan, pikiran, dan sikap dari pembacanya. Ilustrasi dan fakta yang disampaikan penulis sekadar memperjelas apa yang akan disampaikannya.
Contoh paragraf eksposisi :
Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mulai awal Juni 2001, dijadikan objek wisata malam. Lokasinya terletak sepanjang Jalan Jaksa dan Jalan Wahid Hasyim hingga persimpangan di depan Hotel Cemara. Wisata malam ini dijadwalkan setiap Sabtu malam, mulai pukul 18.00 hingga 02.00. Kegiatan yang akan digelar berupa pertunjukan kesenian, penjajaan makanan, dan cindera mata. Para pengusaha hotel dan restoran setempat akan terlibat dalam kegiatan wisata malam tersebut.
4. Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)
Argumentasi adalah jenis paragraf yang meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis akan menyajikan secara logis, kritis, dan sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat kebenarah dan kebenaran yang disampaikannya. Sehingga dapat menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.
Contoh paragraf argumentasi :
Kebijakan komunikasi yang dibangun pemerintah selama 30 tahun lebih melalui komunikasi top-down, telah membuat masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan hasratnya dengan baik. Lembaga komunikasi yang ada tidak sepenuhnya mampu menyalurkan aspirasi masyarakat, terutama di pedesaan. Selama ini pemerintah hanya mengeluarkan izin bagi radio pemerintah dan swasta, yang program-programnya kerap berbeda dengan aspirası yang berkembang di masyarakat luas. Masyarakat perlu mendapat kesempatan untuk memiliki sarana penyampai aspirasinya. Dan radio komunitas akan dapat menyalurkan keinginan itu.
5. Persuasi
Persuasi adalah jenis paragraf yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya.
Lalu, apa bedanya paragraf argumentasi dan persuasi?
Perbedaannya terletak pada pendekatan yang digunakan. Paragraf argumentasi bersifat rasional dan diarahkan untuk mencapai sebuah kebenaran. Sedangkan paragraf persuasi lebih menggunakan pendekatan emosional.
Seperti argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Namun, dalam paragraf persuasi bukti-bukti yang digunakan kadang-kadang dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis itu benar.
Contoh paragraf persuasi :
Kepedulian masyarakat di tengah merebaknya virus corona patut menjadi sorotan. Mereka harus mematuhi dan menjalankan apa yang pemerintah anjurkan, seperti bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Dan yang tak kalah pentingnya yaitu harus menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus ini.
Belum ada Komentar untuk "Jenis-Jenis Paragraf Beserta Penjelasan & Contohnya (Lengkap)"
Posting Komentar